Jawaban UAS Pemodelan dan Simulasi Kelas 7C Abdullah Akram 1903015125

Contoh Penerapan Simulasi Analisa Kebutuhan
(Studi Kasus: Simulasi Alternatif Skenario Kebijakan Peningkatkan Daya Saing
UKM Mebel dengan Pendekatan Sistem Dinamik.)
Contoh Penerapan Simulasi yang
diamati seperti pada penelitian yang dilakukan Retnari Dian Mudiastuti dkk,
dengan menerapkan aplikasi simulasi Alternatif Skenario Kebijakan Peningkatkan
Daya Saing UKM Mebel dengan Pendekatan Sistem Dinamik. Permasalahan kemampuan
daya saing UKM mebel merupakan sistem yang kompleks karena terdapatnya berbagai
macam aliran seperti material, uang, informasi dan aktivitas, dimana aliran
tersebut memiliki interdependensi satu sama lainnya, terdiri dari berbagai
stakeholder (pemangku kepentingan) selain produsen dalam hal ini UKM, juga
konsumen (lokal maupun mancanegara) yang melakukan permintaan dari waktu ke
waktu, penyedia bahan baku, serta pemerintah yang berperan sebagai regulator
pengembangan bisnis serta faktor tenaga kerja. Tahapan dalam penelitian ini
dijelaskan sebagai berikut. Tahapan Identifikasi variabel, dimana dilakukan
studi literatur dari berbagai penelitian sebelumnya terkait kemampuan teknologi
UKM serta kunjungan lapangan untuk mendapatkan data terkait variabel
berpengaruh dan kondisi nyata di UKM mebel di Kota Pasuruan. UKM mebel yang
terpilih adalah UKM-UKM skala kecil yang berpengalaman memproduksi mebel kayu
jati ekspor. Data yang dibutuhkan berupa data profile UKM, pola permintaan
produk, proses produksi, kemampuan mesin produksi, kemampuan tenaga kerja,
biaya operasional dan kebijakan UKM daerah dan pusat.
Interaksi Antar Variabel
Pola interaksi antar variabel
dijelaskan dengan hubungan yang saling
mempengaruhi antar variabel yang ada. Kapasitas produksi mempengaruhi
kemampuan pemenuhan oleh importir dan kapasitas produksi dipengaruhi oleh
kemampuan teknologi (mesin) dan tenaga kerja. Rendahnya kapasitas produksi
mempengaruhi jumlah pemenuhan permintaan yang selanjutnya berpengaruh terhadap
keuntungan UKM, Nur, dkk. Jumlah keuntungan dan kapasitas produksi merupakan
indikator daya saing UKM mebel pada penelitian ini. Pada interaksi variabel
digambarkan skenario berupa kebijakan yang akan diterapkan untuk melihat
perubahan terhadap model yang dikembangkan dengan tujuan peningkatan keuntungan
dan kapasitas produksi dalam kurun waktu 120 bulan atau 10 tahun. Skenario yang
dikembangkan dalam pemodelan simulasi ini adalah investasi mesin semi modern
maupun mesin modern, dan investasi peningkatan kemampuan tenaga kerja bantu
untuk menjadi tenaga ahli.
Diagram
Stock And Flow
Tujuan pembuatan diagram stock
and flow adalah menggambarkan interaksi antar variabel sesuai logika struktur
dengan bantuan software Ventana Simulator (Vensim)™. Pemodelan interaksi
variabel pada diagram stock and flow dari submodel teknologi (mesin dan tenaga
kerja), submodel permintaan dan produksi, submodel keuangan, dan submodel
kebijakan investasi Perancangan diagram stock and flow juga bertujuan
mengetahui pola perilaku variabel dalam model kemampuan UKM mebel. Tujuan
pembuatan diagram stock and flow adalah menggambarkan interaksi antar variabel
sesuai logika struktur dengan bantuan software Ventana Simulator (Vensim)™.
Pemodelan interaksi variabel pada diagram stock and flow dari submodel
teknologi (mesin dan tenaga kerja), submodel permintaan dan produksi, submodel
keuangan, dan submodel kebijakan investasi Perancangan diagram stock and flow
juga bertujuan mengetahui pola perilaku variabel dalam model kemampuan UKM
mebel.
Simulasi Hasil Pemodelan
Berdasarkan hasil simulasi
kondisi eksisting, ditemukan bahwa keterbatasan kapasitas produksi yang
dipengaruhi oleh kemampuan mesin dan kemampuan tenaga kerja mempengaruhi profit
atau keuntungan UKM. Pengaruh kemampuan mesin dan tenaga kerja signifikan
berpengaruh pada jumlah keuntungan UKM. Terkait dengan hasil wawancara dengan
pelaku UKM, diharapkan adanya peningkatan kapasitas produksi melalui penambahan
mesin produksi dan tenaga ahli mebel. Sehingga pada skenario yang diajukan
adalah penggantian mesin semi modern ke mesin modern, penambahan mesin modern
dan investasi tenaga ahli. Skenario yang diajukan adalah mengganti 4 unit mesin
modern, mengganti 8 unit mesin modern, menambah 4 unit mesin modern dan
investasi tenaga ahli mebel. Berdasarkan penetapan skenario yaitu mengganti 8
unit mesin semi modern dengan 4 unit mesin modern, 8 unit mesin modern, atau
menambah 4 unit mesin modern dan investasi tenaga ahli mebel, maka hasil
skenario terlihat. Pada skenario dilakukan untuk mendapatkan strategi terbaik
dengan parameter nilai keuntungan yang tertinggi sebagai indikator daya saing
UKM. Pada kondisi eksisting, nilai keuntungan pada tahun ke-10 sebesar 1,4
miliar rupiah. Setelah menerapkan 4 skenario yaitu menggunakan 4 unit mesin
modern, 8 unit mesin modern, penambahan 4 unit mesin modern dan investasi
tenaga ahli, maka strategi dengan nilai keuntungan UKM tertinggi senilai 2,173
miliar rupiah dengan melakukan investasi 4 unit mesin modern. Keuntungan
terendah senilai 762,17 juta rupiah pada skenario penambahan 4 unit mesin
modern. Pemilihan strategi jangka pendek dapat dipertimbangkan dengan mengganti
mesin modern menjadi 4 unit mesin, sedangkan dengan memperhatikan kemampuan
modal UKM dan untuk menghasilkan ketersediaan tenaga ahli mebel kayu sehingga
dapat berdampak positif pada jangka menengah dan jangka panjang, maka
pelaksanaan scenario investasi tenaga ahli dapat dipertimbangkan. Sehingga
ketika terjadi keputusan perubahan mesin dan adanya kepastian permintaan mebel,
maka UKM tidak memiliki kesulitan terkait tenaga ahli lagi sehingga demikian
daya saing UKM dapat meningkat.
Komentar
Posting Komentar